IMG_6567

The Shamanic Death of Capitalism

 

ft. Death Metal Yoga w/ Cangkang Serigala & Terbujurkaku

Minggu lalu, Society muncul ke hadapan Nicola dan Simbi dan mengajak mereka untuk menjadi Shaman. Society perlu untuk menyingkir dari identitas Kapitalistnya agar dapat mulai melakukan penyembuhan. Kematian shamanic merupakan kematian simbolik dari permulaan (Society); dari gaya hidup kuno dan identitas personal (Kapitalisme). Kematian Shaman meliputi uji…an brutal kekuatan fisik, kemampuan fisik, dan tekanan kuat pada setiap ‘tombol’ emosi. Nicola dan Simbi mengidentifikasikan manipulasi-manipulasi psychedelic Kapitalisme terhadap masyarakat sebagai kontrol dan menimbulkan kegilaan ringan (paranoia). Menolak Paranoia! Kami telah menemukan ritual-ritual untuk menghina dan menyiksa, agar Kapitalime benar-benar gila (Schizophrenic).

Ritual kami membongkar semua bentuk-bentuk konsep “diri” kapitalis, kami menghina dan meludahi kapitalisme. Dirimu adalah masyarakat dan kamu bisa bergabung. Kami berjalan di sekelilingmu dengan sepatu hak tinggi. Kami melakukan Yoga dengan Death Metal. Kami meneriakan ritual kematian panjang untuk Kapitalisme. Kami sesak dan menguburmu sehingga hanya suara sampah yang terdengar olehmu. Kami memainkan tantangan fisik dan gamelan bersamamu, membunyikan Kenong dan Ketuk di sekeliling kepalamu dan berayun di langit-langit. Singkirkan dirimu dari identitas kapitalis kunomu! Datang ke JNM, tanggal 24 Juni ini!

Nicola Morton adalah seniman dibawah program Asialink yang sedang melakukan residensi di Performance Klub dan disponsori oleh Australia-Indonesia Institute and Arts Queensland. Ia belajar musik di Australia dan pernah tampil dengan noise band baik di Australia maupun Eropa, pentas di panggung yang sama dengan Venetian Snares, Faust, Awesome Color dan The Hospitals. Film fisik eksperimentalnya “Remote Viewing Experiment” (2010) masuk ke dalam daftar terpilih international awards dan telah diputar di banyak negara. Ia saat ini fokus dalam performance art, residensi, dan menulis tentang perubahan sosial.

Simbi Dare belajar literatur komparatif dari Jean Baudrillard di Universitas Columbia, USA dan sekarang mengajar Yoga di Bali sembari belajar Gamelan, menulis horoskop dan membuat musik Dubstep. Simbi bermain keybosrd untuk NY 8o’s Punk Band, Bruno Wizard & The Homosexuals. Simbi dan Nicola telah bekerjasama dalam sejumlah ragam jenis musik seperti Didre Dootlittle (2007), menulis sejumlah artikel untuk Herr Entertainment (2007), Mind Objects: A Phenomenological Inquiry (2009) dan juga ritual shaman untuk Asheville Art Museum (2010).

––

Last week, Society appeared to Nicola and Simbi and asked to become a Shaman. Society needs to rid itself of its old Capitalist identity in order for it to start healing. Shamanic death is the symbolic death of the initiate (Society), to the old ways of life and personal identity (Capitalism). Shamanic death entails brutal tests of physical strength, psychic ability and having every emotional “button” pushed hard. Nicola and Simbi have identified Capitalism’s psychedelic manipulations of society that control and limit madness (Paranoia). No more Paranoia. We have devised rituals to taunt and torture, to make Capitalism truly Mad (Schizophrenic).

Our rituals break down all former notions of the capitalist “self,” We taunt and spit on capitalism. You are society and you can join in. We walk all over you with our high heel stilettos. We do yoga to death metal. We scream long death rites for Capitalism. We suffocate and bury you until all you can hear is trash. We play psychic dares and gamelan with you as we put Kenong and Ketuk over our heads and swing from the ceiling. Rid yourself of your old capitalist identity! Come to JNM, 24 June.

Nicola Morton is an artist in residence at Performance Klub for the Asialink Program and is sponsored by Australia-Indonesia Institute and Arts Queensland. She studied music in Australia and performed in noise bands across Australia and Europe, sharing stages with Venetian Snares, Faust, Awesome Color and The Hospitals. Her psychic experiment film “Remote Viewing Experiment” (2010) has been shortlisted for international awards and screened internationally. She currently focuses her enthusiasm on performance art, residencies and writing for social change.

Simbi Dare studied comparative literature with Jean Baudrillard at Columbia University, USA and now teaches yoga in Bali while learning Gamelan, writing horoscopes and making Dubstep music. Simbi plays keyboard for NY 80’s Punk band, Bruno Wizard & The Homosexuals. Simbi and Nicola have worked together across several disciplines- musically as Deidre Doolittle (2007), writing for the magazines Herr Entertainment (2007), Mind Objects: A Phenomenological Inquiry (2009) plus as ritual shamans for Asheville Art Museum (2010).

wrench

Do It Your self “Tunggal Bersama”

Berkarya adalah lahir dari imajinasi seseorang, hasil pergulatan hati dan pemikiran, entah itu persolan subjektif creator / seniman melihat atau bahkan mengalami sendiri realitas sosial yang ada di sekitarnya.

Melewati ruang-ruang imajinasi, seorang kreator mendapatkan wilayah eksperimental secara artikulasi seni, baik itu dalam bentuk proses kekaryaaan atau pun hasil kekaryaan yang bisa dilihat oleh panca indra kita sebagai peni…kmat dari karya seorang pelaku seni itu sendiri.

Ketika sesuatu dapat di indrakan, dianalisa atau dikritisi maka hal tersebut memiliki peluang untuk semakin kuat dan berkembang pada tingkatan kualitas serta estetika yang dikehendaki oleh kreator sehingga penikmat dapat pula merasakan, menikmati atau menganalisa apa yang menjadi realita dalam kehidupan, seperti halnya yang disampaikan oleh seorang kreator melalui sebuah karya pada kanvas atau media-media yang lain, yang sering kita apresiasikan ketika telah ter-displpay dalam ruang atau ketika terpampang di dinding-dinding galeri.

Sedikit ingin memperkenalkan kelompok atau serikat yang kami beri nama D I Y (DO IT YOURSELF), DIY adalah kelompok dari beberapa kreator yang terlahir dari sebuah diskusi kecil di Surabaya,kemudian mencoba merealisasikan untuk eksis di wilayah seni seperti yang ada di Yogyakarta pada khususnya.

Merupakan hal yang menarik untuk bisa dinikmati bersama-sama karena kami mempunyai latar belakang yang berbeda dengan karakter yang berbeda pula ,bahkan dalam mengkritisi suatu persoalan pun kami memiliki sudut pandang yang berbeda-beda dan itu pula yang akan kami presentasikan kepada publik, melalui pameran seni rupa dimana dalam wilayah inilah kami mempunyai benang merah yang menyatukan kami.

Jadilah diri kamu sendiri, itu berarti menjadikan sesuatu dalam konteks kekaryaan menjadi berwujudan diri sendiri dan bukan orang lain, tak lepas orang lain atau lingkungan menjadi bagian dari literatur bagi kami, kelompok seni D I Y (do it yourself).
Mewacanakan apresiasi tulisan tersebut diatas maka kami dari kelompok D I Y(DO IT YOURSELF) Yogyakarta bermaksud ingin menyelenggarakan pameran dengan 7 (tujuh ) kreator yang kesemuanya berdomisili di Yogyakarta.

Seniman:
1. Digie Sigit
2. Dodi Irwandi
3. S “Hamzrut” Hamzah
4. Iskandar S.Y
5. Irwan Guntarto
6. Sriyadi
7. Teguh Hartanto

MC: Boncel & Diana Jones

header-remo

Code Dance “Gerak Kebersamaan Gerak”

Ruang Rasa
Koreografer : Nungki Nur Cahyani
Penari : Nungki Nur Cahyani, Tita Dian Wulansari, Ank Afdhal Palmer, Anouk Wilke
Penata Musik : Anon Suneko

Im-Pulse
Koreografer : Ank Afdhal Palmer
Penari : Endra Wulansari, Tita Dian Wulansari, Nungki Nur Cahyani, Dwi Wahyuni, Wisnu Aji Setyo Wicaksono, Sylvia Yunita
Penata Musik : Rene T.A . Lysloff TN

Pendukung
Artistik :Caroko “Turah” Trihananto
Stage Management : Ricky Setiawan, Doni Suwung
Organizer : Seto Prayogi