JCG

Jogjakarta Corpse Grinder “HELLNATION”

JOGJAKARTA CORPSE GRINDER (JCG) adalah sebuah komunitas metal terbesar di Jogjakarta yang menaungi band-band yang ada di wilayah Jogjakarta dan sekitarnya.

Jogja Corpse Grinder (JCG) adalah salah satu komunitas penikmat musik metal tertua dan masih eksis di Indonesia hingga sekarang. Terbentuk pada medio tahun 2004 oleh Dede Suhita, Roy (Death Vomit), Agung (RIP), Totok, Irwan (Mystis), Krisna Baskara, Pandu Mahendra serta beberapa orang lainnya yang mempunyai visi dan misi yang sama yaitu menghidupkan dan menyatukan scene metal di Jogja dan sekitarnya.

Setelah mengalami masa-masa indah pergerakan underground di Yogyakarta, timbullah saat di mana scenester (pelaku suatu scene/komunitas) mempunyai kesibukan sendiri yang tidak dapat ditinggalkan, dan juga karena pengaruh musik Ska, False Emo, dan indie Pop yang sekarang sedang mewabah pada saat itu sehingga membuat penggemar musik metal berkurang atau bahkan menghilang tergerus arus trend musik pada saat itu.

Setelah sekian lama mengalami kevakuman, baru sekitar tahun 2008 ada gagasan untuk menghidupkan kembali segala macam kegiatan Jogja Corpse Grinder, berawal dari obrolan singkat di dunia maya oleh beberapa generasi penerus JCG dengan senior-senior JCG, maka timbullah gagasan untuk berkumpul dan sharing kembali mengenai musik metal dan segala macam pergerakannya di dalam suatu wadah.

Banyak kegiatan yang dilakukan komunitas ini, seperti stuido gigs (Never Ending Nightmare), sharing musik metal di angkringan Plaza Ambarrukmo, belajar alat musik dan teknik vokal bersama di studio musik (gratis), olahraga bersama, tour ke luar kota mensupport band JCG yang bermain, membuat acara amal seperti VIBRACORE, hingga membuat acara ceremonial tahunan seperti HELLNATION.

Jogja Corpse Grinder bukan hanya perkumpulan metalhead yang tanpa hasil, terlihat dari band-band yang bernaung di JCG, seperti salah satu monster death metal di Indonesia, DEATH VOMIT yang tahun lalu baru saja merampungkan tour Australia, Cranial Incisored merupakan satu-satunya band yang berkonsep chaotic, death metal, jazz fussion di Indonesia. Dan banyak band JCG yang sudah mengeluarkan full album sebut saja Nosferatu (Black Metal), Drosophila (Gothic/Doom Metal), Metallic Ass (Trash Metal), menyusul tahun ini Devoured (Death Metal) yang juga berencana mengeluarkan album pertama mereka serta Deadly Weapon (Grindcore) yang sudah masuk dalam daftar list label Rottrevore Jakarta. Dan masih ada Fallenlight (Oldschool Black Metal), Fadhalius (Gothic Metal), serta Exhumation (Technical Death Metal). Dan satu lagi band yang tengah marak Venomed (slamming Death metal) yang menunggu dalam waiting list JCG Monster.

JCG juga membangun komunikasi yang baik dengan komunitas maupun perorangan di luar lingkup scene metal di Yogyakarta dan luar Yogyakarta. Sebut saja Yogyakarta Hard Core (YKHC), Kongsi Jahat Syndicate, Malang Death Metal Force, Muntilan Metal Syndicate, Bandung, Magelang, Jakarta, Bali, Probolinggo, Surabaya, Semarang, Solo, dan masih banyak lagi komunikasi yang terjalin baik dengan komunitas lain, baik komunitas metal atau di luar metal.

Itulah sekilas tentang sebuah komunitas penikmat musik metal Yogyakarta yang bernama Jogja Corpse Grinder, dengan segala kekurangannya dan kelebihannya berusaha menawarkan sebuah alternatif berkomunitas dan menikmati musik metal dengan gagasan yang menarik dan membangun, sehingga ke depannya setidaknya dapat merubah cara pandang orang awam tetang metalhead.

Besok Minggu (16/10/2011) Jogja Corpse Grinder mengadakan HELLNATION 2011 bertempat di Jogja Nasional Monumen. Ada banyak band yang akan tampil seperti Death Vomit, Cranial Incisored, Devoured, Venomed, Drosophila, Nosferatu, Fallentlight, Drowned Awake, Fadhalius, Head Krusher, Metallic Ass, Deadly Weapon, Detritivor, Exhumation, Fornicate, Whiplash, Excausated, Evilsteel, Depresi, Death Trap, Genital Cavity, Insulting Defamation, Nocturnal Kudeta, Infection, Introgasi Syaraf, Dissected, Abdominal The Cadaver. Tiket pre-sale Rp. 15.000 dan on the spot Rp. 20.000. acara dimulai jam 1 siang dan berakhir tengah malam.<jogjastock-portalmusikjogja>

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *